BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Fisika
adalah ilmu yang mempelajari gejala alam dengan mengumpulkan dan mencari
hubungan di antaranya untuk memperoleh manfaat.Pemahaman Fisika ditujukan
kepada kemampuan mahasiswa untuk memahami hukum-hukum Fisika. Penerapan Fisika
dalam kehidupan sehari-hari , penerapan fisika dalam teknologi, pengembangan Fisika dan
pengembangan kemampuan diri dalam bidang keahlian khusus.
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos =
‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika energi , panas, kerja, entropi
dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika
statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana
terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik
tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi
berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah “termodinamika” biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”.
Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika
tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu,
telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat
umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau
sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana
seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang
emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika
benda hitam.
Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang
mempelajari tentang panas sebagai energi yang mengalir. Oleh karena itu,
sejarah berkembangnya ilmu termodinamika berawal sejak manusia mulai
“memikirkan” tentang panas. Orang yang pertama kali melakukannya adalah
Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau
materi tersusun dari panas.
2. RUMUSAN MASALAH
Dalam
makalah ini dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
- Apakah yang dimaksud dengan kalor ?
- Bagaimanakah penerapan atau aplikasi kalor dalam kehidupan sehari-hari ?
- Apakah bunyi hukum thermodinamika yang pertama,kedua dan ketiga ?
- Bagaimanakah penerapan hukum thermodinamika dalam kehidupan sehari-hari
3.
TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, dapat
dirumuskan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui pengertian kalor
- Untuk mengetahui bagaimana penerapan kalor dalam kehidupan sehari-hari ?
- Untuk mengetahui bunyi hukum pertama,kedua,ketiga thermodinamika ?
- Untuk mengetahui bagaimana penerapan hukum thermodinamika dalam kehidupan sehari-hari ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
TEORI
PANAS
A.
Pengertian
Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi
yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu
atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran
dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas
baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Dari sisi sejarah kalor merupakan
asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie
laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan
Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk
memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
B.
Teori Kalor Dasar :
1. Kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas : Azas Black , Penemu
adalah Joseph Black (1720 - 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya
suatu gesekan . Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 - 1814) dari Amerika
Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk
energi , Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan
satuan energi disebut kalor mekanik digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)
C. Aplikasi Kalor Dalam
kehidupan Sehari-hari
1. Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat
cair yang berada di dalamnya agar tetap panas dalam jangka waktu tertentu.
Termos dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,
maupun radiasi. Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat
perpindahan kalor pada termos, yaitu dengan cara:
- permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam termos,
- dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan
- ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.
2. Setrika
Setrika
terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor secara
konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat
dari bahan yang bersifat isolator.
3. Panci
Masak
Panci
masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini untuk
mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang
bersifat isolator untuk menahan panas.
D. Aplikasi Kalor Dalam Teknologi
Pompa kalor adalah mesin yang
memindahkan panas
dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja
mekanis. Sebagian besar teknologi pompa kalor
memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah
ke lokasi bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling umum adalah lemari es, freezer, pendingin
ruangan, dan sebagainya.
Pompa
kalor bisa disamakan dengan mesin kalor
yang beroperasi dengan cara terbalik. Satu tipe yang paling umum dari pompa
kalor dengan menggunakan sifat fisik penguapan
dan pengembunan
suatu fluida
yang disebut refrigeran.
Pada aplikasi sistem pemanasan, ventilasi, dan pendingin ruangan, pompa kalor
merujuk pada alat pendinginan kompresi-uap yang mencakup saluran pembalik dan penukar
panas sehingga arah aliran panas bisa dibalik.
Secara umum, pompa kalor mengambil panas dari udara atau dari permukaan.
Beberapa jenis pompa kalor dengan sumber panas udara tidak bekerja dengan baik
setelah temperatur jatuh di bawah -5 oC (23 oF).
ü Cara
Kerja
Berdasarkan
pada hukum
kedua termodinamika, panas tidak bisa secara
spontan mengalir dari sumber bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur tinggi;
suatu kerja dibutuhkan untuk melakukan ini. Pompa kalor berbeda dalam hal
bagaimana mereka mengaplikasikan kerja tersebut untuk memindahkan panas, namun
pada dasarnya pompa kalor adalah mesin kalor yang bekerja secara terbalik.
Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke lokasi yang
lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai kerja.
Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal
dari lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.
Sejak
pompa kalor menggunakan sejumlah kerja untuk memindahkan panas, sejumlah energi
yang dibuang ke lokasi yang lebih panas mengandung kalor yang lebih tinggi dari
pada sejumlah kalor yang diambil dari sumber dingin. Satu tipe pompa kalor
bekerja dengan mengeksploitasi sifat fisik penguapan dan pengembunan fluida
yang disebut refrigran. Fluida yang bekerja, pada keadaan gasnya, diberi
tekanan dan disirkulasikan menuju sistem dengan kompresor.
Pada satu sisi dari kompresor, di mana gas dalam keadaan panas dan bertekanan
tinggi, didinginkan di penukar panas yang disebut kondenser,
hingga fluida itu mengembun pada tekanan tinggi. Refrigeran yang telah
mengembun melewati alat penurun tekanan yang dapat dilakukan dengan memperluas
volume saluran (memperlebar saluran atau memperbanyak cabang), atau juga bisa
dengan penghambat berupa turbin. Lalu, refrigeran yang
berbentuk cair masuk ke sistem yang ingin didinginkan. Dalam proses pendinginan
itu, refrigeran mengambil panas sehingga refrigeran kembali menguap dan sistem
menjadi dingin.
Dalam
sistem seperti ini, sangat penting bagi refrigeran untuk mencapai suhu tinggi
ketika diberi tekanan, karena panas sulit bertukar dari fluida dingin ke lokasi
yang lebih panas secara spontan. Dalam hal ini, refrigeran harus bersuhu lebih
tinggi dari temperatur penukar panas. Dengan kata lain, fluida harus bertekanan
rendah jika ingin mengambil kalor dari suatu sistem dan menguap, dan fluida
harus bertekanan tinggi jika ingin membuang kalor dan mengembun. Hal ini sesuai
dengan persamaan gas ideal yang menyatakan bahwa temperatur berbanding lurus
dengan tekanan. Jika hal ini tercapai, efisiensi tertinggi akan tercapai.
2. HUKUM-HUKUM DASAR TERMODINAMIKA
Terdapat empat Hukum Dasar
yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
A. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
A. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum
ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya
B.
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan
kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai
ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
C.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
D. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur
nol absolut bernilai nol
E. Aplikasi Hukum
Termodinamika Dalam Kehidupan Sehari-hari
Aplikasi Hukum
Termodinamika
Sistem termodinamika
adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata
atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan.
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan
dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. Sistem Terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. Sistem Terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan,
sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan
gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama
dengan energi yang keluar dari sistem.
Terdapat empat Hukum
Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan
bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya
dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait
dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu
sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang
disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.
Pondasi hukum ini
pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling
dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf
Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut
'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan
dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
Hukum kekekalan
energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihancurkan/dihilangkan.
Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Aplikasi: Mesin-mesin
pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer energi, tidak
menciptakan dan menghilangkan.
3. Hukum Kedua Termodinamika
Hukum kedua
termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Aplikasi: Kulkas harus mempunyai
pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih tinggi dari udara sekitar.
Karena jika tidak Panas dari isi kulkas tidak bisa terbuang keluar. Formulasi
Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua menyebutkan bahwa adalah tidak
mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan
bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam
semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika
seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuh nya akan
mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut
tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya.
Dengan demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin.
Satu aplikasi penting dari hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor. Mesin
kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi
energi mekanik.
Dalam mesin mobil
misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi gerak
mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan energi
panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa
sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil
pembakaran bahan bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam
mesin pembangkit tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan
energi panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini
diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin, membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya
energi mekanik putaran ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
4. Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum ketiga
termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa
pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.
Hukum suhu 0 Kelvin
(-273,15 Celcius): Teori termodinamika menyatakan bahwa panas (dan tekanan gas)
terjadi karena gerakan kinetik dalam skala molekular. Jika gerakan ini
dihentikan, maka suhu material tsb akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
Aplikasi: Kebanyakan logam bisa menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular yang menggangu aliran elektron.
Contoh soal
Gambar di dibawah menunjukkan bahwa 1.200 J
kalor mengalir secara spontan dari reservoir panasbersuhu 600
K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Tentukanlah jumlah entropi dari sistem
tersebut. Anggap tidak ada perubahan lain yang terjadi.
Jawab
Diketahui Q = 1.200 J, T1 =
600 K, dan T2 = 300 K.
Perubahan entropi reservoir panas:
ΔS1 = Q1/T1 =
-1.200J/600K = -2J/K
Perubahan entropi reservoir dingin:
ΔS2 = Q2/T2 =
1.200J/300K = 4J/K
Total perubahan entropi total adalah jumlah aljabar perubahan
entropi setiap reservoir:
ΔSsistem = ΔS1 + ΔS2 =
–2 J/K + 4 J/K = +2 J/K
b. Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu
rendah dan mengalirkannya pada suhu tinggi dinamakan mesin pendingin (refrigerator).
Misalnya pendingin rungan (AC) dan almari es (kulkas). Perhatikan Gambar 9.9!
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1.
Berdasarkan hukum II termodinamika, kalor yang dilepaskan ke suhu tinggi sama
dengan kerja yang ditambah kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)
Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q1) dengan usaha
yang diperlukan (W) dinamakan koefisien daya guna (performansi) yang diberi
simbol Kp. Secara umum, kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien
daya guna dalam jangkauan 2 sampai 6. Makin tinggi nilai Kp, makin baik kerja
mesin tersebut.
Kp = Q2 /W
Untuk gas ideal berlaku:
Kp = (Q2/Q1-Q2) =
(T2/T1-T2)
Keterangan
Kp : koefisien daya guna
Q1 : kalor yang diberikan pada
reservoir suhu tinggi (J)
Q2 : kalor yang diserap pada
reservoir suhu rendah (J)
W : usaha yang diperlukan (J)
T1 : suhu reservoir suhu tinggi
(K)
T2 : suhu reservoir suhu rendah
(K)
Contoh Soal
Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika suhu ruang
-3 oC dan suhu udara luar 27 oC, berapakah
kalor maksimum yang diserap mesin pendingin selama 10 menit? (efisiensi mesin
ideal).
Penyelesaian:
Diketahui: P = 600 watt (usaha 500 J tiap 1
sekon)
T1 = 27 oC = 27+ 273 = 300 K
T2 = -3 oC = -3 + 273 = 270 K
Ditanya: Q2 = … ? (t =
10 sekon)
Jawab:
Kp = T2/(T1-T2)
Q2/W = T2/(T1-T2)
Q2 = T2/(T1-T2)W
= (270)(300-270)(500)=4.500J (tiap satu sekon)
Dalam waktu 10 menit = 600s
Q2=4.500 x 600 = 2,7×106 J
F.
Aplikasi Hukum Termodinamika II Dalam Teknologi
ü Mesin
diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan
bakardinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan
bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada
tahun 1892 oleh Rudolf
Diesel, yang menerima paten pada 23
Februari1893. Diesel menginginkan
sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk
debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan
minyak kacang (lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki
dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
ü Prinsip Kerja
Prinsip kerja motor
diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di
dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pada motor
diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada
penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak.
Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan
poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros
engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi
dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid
injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan
sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor
bensin dianalisa dengan siklus otto).
Pada mesin Diesel,
dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata
suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar.
Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu
biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa
naik mencapai 500 oC . Cara kerjanya mudah, minyak solar yang sudah dicampur
udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam
ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat
”kabut solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan
menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini
berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan
mobil, generator listrik, dan sebagainya.
Ketika udara
dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles),
mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke
dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh
lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum
piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center),
bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui
nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran
ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar
mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari
detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston
dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan
bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama
dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini
menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong
piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting
rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear
tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk meningkatkan
kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen : Turbocharger atau
supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena
udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
Untuk aplikasi generator
listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol
suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para putaran yang diinginkan.
Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan
akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat berkerja sebagaimana
mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka bisa
mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel
modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini melalui
elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) – yang
merupakan “komputer” dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin
melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui
aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan mesin.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
A. Kalor adalah suatu bentuk energi
yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu
atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran
dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik
yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
B. Hukum
Awal (Zeroth Law) Termodinamika. Hukum
ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
C. Hukum
Pertama Termodinamika . Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja
yang dilakukan terhadap sistem.
D. Hukum
kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika
terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu
sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
E.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika
terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat
suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai
nol
2. Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan oleh tim penulis kepada para pembaca, khususnya bagi
mahasiswa STKP-PGRI Lubuklinggau jurusan MIPA program studi pendidikan fisika
yaitu :
1) Sebagai
calon guru yang baik, hendaknya kita menguasai semua materi tentang fisika,
serta memahami bagaimana cara menerapkannya.
2) Sebagai
calon guru yang baik, guru jika tidak boleh malas dalam megkaji ilmu agar dapat
mengikuti perkembangan sains dan teknologi.
3) Guru
juga tidak boleh hanya mempelajari ilmu fisika hanya dari sumber saja, karena
wawasan yang luas dapat menambah penilain siswa terhadap guru tesebut
DAFTAR
PUSTAKA
ü Giancoli. 2001. Fisika Universitas Jilid 1. Erlangga
: Jakarta.
Merkur Slots - Merkur Slot Machines - Deccasino
BalasHapusAll Merkur Slot Machine 온카지노 Games. Merkur's slot machines are 메리트카지노 all made in Germany, and are ready for use in your 인카지노 home.